Kasus
Misal
pada topologi di atas, ISP A memiliki Client yang berada pada daerah Surabaya
tapi
jangkauan
ISP A belum mampu mencakup hingga sampai ke Surabaya. Solusinya adalah membangun
kerjasama dengan ISP B atau bisa disebut dengan istilah Third Party. Perlu
diketahui bahwa membangun jaringan Third Party itu harus menggunakan IP Publik.
Pada kasus Topologi ini, jaringan yang terkoneksi
dengan EoIP akan dipusatkan dengan 1
gateway tunnel. Oleh karena itu kita perlu 1 buah
router yang ditugaskan untuk gateway
tunnel seperti pada gambar di bawah ini:
Selanjutnya kita buat EoIP Tunnel antara Gateway
Tunnel dan Client ISP A yang ada di Surabaya.
Ip Pubik Gateway Tunnel : 10.179.1.2
Ip Publik Client A - ISP B : 20.110.1.2
Konfigurasi Router Gateway Tunnel
Interface > Add >
EoIP Tunnel
Local Address diisi dengan IP pubik dari router
Gateway Tunnel, 10.179.1.2. Sedangkan Remote Address diisi dengan IP publik client A dari ISP B: 20.110.1.2.
Tambahkan juga
tunnel IDnya (bebas). Di sini saya menggunakan ID 9.
Tambahkan IP pada interface EoIP Tunnel dengan prefix 110.5.1.0/29.
IP > Addresses > Add
Selanjutnya buat firewall agar prefix 110.5.1.0/29
mendapatkan akses internet melalui router
distribusi ISP A.
Konfigurasi Router Client ISP-A
di Surabaya.
Untuk konfigurasinya tidak jauh berbeda, hanya
perubahan pada local address dan remote address. Remote addressnya adalah
router gateway tunnel 10.179.1.2.
Interface > Add >
EoIP Tunnel
Tambahkan IP address untuk EoIP tunnel pada router
client A.
IP > Addresses > Add
Sekarang lakukan ping antar
koneksi tunnel untuk memastikan koneksi telah berjalan.Pengujian dilakukan pada
router client.
Tambahkan gateway tunnel 110.5.1.1 pada router client dengan Distance 1 agar koneksi keluar mengarah pada
gateway tunnel yang berada di Jakarta.
Pada hasil traceroute, router pada client ISP A yang
ada di Surabaya melalui link ISP B telah terarah pada gateway tunnel ISP A dan mendapatkan
akses internet.
Jika dijabarkan, lalu-lintasnya seperti di bawah ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar